Pernikahan Adat Sunda
01.02 | Author: Undangan Termurah Dari Yang Termurah

Mempunyai keunikan tersendiri, di selenggarakan secara humor namun tidak kehilangan atmosfer sacral dan khidmat. Salah satu khas pengantin adapt sunda adalah mempelai wanita menggunakan siger – sejenis mahkota atau hiasan pada bagian kepala sebagai lambing status terhormat sebagaimana di kenakan oleh raja/ratu tanah pasundan sejak dahulu kala . Tata cara sebagai berikut :

NGEBAKAN ATAU SIRAMAN.
Memandikan calon pengantin wanita agar bersih lahir dan batin sebelum memasuki saat pernikahan. Acara berlangsung siang hari di kediaman calon pengantin wanita. Bagi umat muslim di dahului oleh pengajian atau rasulan dan pembacaan do’a khusus kepada calon pengantin wanita. Rangakain sebagai berikut :
• NGECAGKEUN AISAN.
Dimulai dengan calon pengantin wanita keluar dari kamar secara simbolis di gendong oleh Ibu sementara ayah calon pengantin wanita berjalan di depan sambil membawa lilin menuju tempat sungkeman. Maksud dari acara ini adalah melepas tanggung jawab orang tua terhadap anak yang akan menikah.
• NGARAS
Berupa permohonan izin calon mempelai wanita kemudian mencuci kaki kedua orang tua dan diteruskan dengan sungkeman.
• PENCAMPURAN AIR SIRAMAN
Kedua orang tua menuangakan air siraman yang berasal dari 7 sumber ke dalam bokor dan mengaduknya untuk upacara siraman.
• SIRAMAN
Diiringi dengan musik kecapi suling atau shalawat nabi, calon pengantin wanita dibimbing oleh Ibu Perias menuju tempat siraman dengan menginjak 7 helai kain. Siraman pengantin wanita dimulai oleh sang Ibu, kemudian ayah, disusul oleh para sesepuh. Jumlah penyiraman ganjil 7,9 dan paling banyak 11 orang. Setelah itu Bapak calon pengantin wanita memberikan air wudhlu kepada calon pengantin dengan menggunakan air setaman yang ada di dalam kendi.
• POTONG RAMBUT
Dilakasanakn oleh kedua orang tua, sebagai lambang memperindah diri calon mempelai wanita lahir dan batin. Selanjutnya calon mempelai wanita menjalani acara ngeningan ( di kerik dan di rias) untuk persiapan acara suapan dan seserahan.
• REBUTAN PARAWANTEN
Sambil menunggu calon mempelai dirias, para tamu undangan menikmati acara rebutan para wanten yang terdiri dari hahampangan dan beubeutian. Para tamu juga dipersilahkan mengambil air siraman yang masih tersisa.
• SUAPAN TERAKHIR
Pemotongan tumpeng oleh kedua orang tua calon mempelai wanita. Di lanjutkan dengan acara memberi suapan terakhir masing masing sebanyak 3 kali.
• TANAM RAMBUT
Kedua orang tua menanam potongan rambut calon mempelai wanita di tempat yang telah ditentukan.



|
This entry was posted on 01.02 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: